Mikroseismik adalah suatu metode pengukuran geologi yang menggunakan seismik pasif dari getaran alami yang memanfaatkan amplitudo rendah yang ditimbulkan. Perlu anda ketahui bahwa amplitudo rendah ini disebabkan oleh adanya fenomena alam maupun fenomena dari ulah manusia. Adapun fenomena alam tersebut diakibatkan oleh faktor seperti angin dan gelombang laut, sedangkan fenomena yang disebabkan oleh perbuatan manusia itu ialah kendaraan maupun pergerakan manusia itu.
Pada dasarnya metode mikroseismik ini berfungsi sebagai penelitian suatu sifat getaran pada suatu area dan jenis lapisan tanah. Komponen tolok ukurnya berdasarkan frekuensi dan amplikasi. Selain itu mikroseismik timbul adanya pergeseran tanah sekitar 0,1-1μm dan juga amplitude kecepatan sebesar 0,001cm/s sampai dengan 0,01cm/s. Secara teori mikroseismik terbagi menjadi dua yakni mikroseimik periode pendek dan periode panjang. Yang membedakannya hanya terletak pada periodenya saja. Untuk periode pendek bekisar pada periode dibawah dari 1 detik. Sedangkan periode panjang memiliki periode lebih dari 1 detik.
Metode HVSR
Menurut sejarahnya metode HVSR (horizontal to vertikal spektrum ratio) ini telah ditemukan oleh pakar ilmuwan dari Negeri Sakura Jepang yakni Nogoshi dan Igarashi pada tahun 1971. Dalam teori HVSR ini membandingkan antara getaran yang timbul oleh komponen horizontal dan komponen vertical dari suatu fenomena gelombang mikroseismik. Kemudian pada tahun 1989 disempurnakan oleh Ilmuwan Jepang pula bernama Nakamura. Tuturnya “Perbandingan spektrum H/V sebagai fungsi frekuensi berhubungan erat dengan efek tapak lokal untuk gelombang S (shear)”.
Metode HVSR ini berfungsi untuk mengetahui karakteristik suatu tanah dengan meneliti secara ilmiah menggunakan media nilai frekuensi dan amplitudo sekitarnya. Takhanya itu metode ini telah diimplikasikan pada menganalisa tingkat suatu bahaya kerentanan suatu tanah dalam dampak yang mengakibatkan gempa bumi.
Berikut ini adalah persamaan dari metode HVSR:
R=√(〖HEW〗^2+〖HNS〗^2 )/V
dengan :
R : spektrum rasio HVSR
HEW : spektrum komponen horisontal barat-timur (Horisontal East – West)
HNS : spektrum komponen horisontal utara-selatan (Horisontal North – South)
V : spektrum komponen vertikal.
Setelah menganalisa persamaan diatas ini, HVSR memiliki 3 buah faktor penting didalamnya. Hasil pengukuran menggunakan alat untuk meneliti dengan metode HVSR ini harus sesuai dengan hasil yang diambil dari site.
Untuk mengaplikasikan persamaan diatas, HVSR mikroseismik telah dianggap dengan memperhatikan hal berikut ini:
- Mikroseismik terjadi karena adanya susunan dari berbagai gelombang yang ada.
- Tidak ada penguatan komponen vertikal pada batuan lunak / soil.
- Pada lapisan permukaan tanah yang terdiri dari batuan lunak tersebut ialah suatu lapisan horizontal semi yang tak terhingga
- Segala bentuk gerak partikel batuan dasar pada komponen vertical dan horizontal dianggap sama.
Itulah penjelasan singkat tentang mikroseismik yang bisa anda jadikan pedoman dalam menghitung spectrum pada lapisan tanah. Bila ada penjelasan yang kurang jelas anda bisa tanyakan ke ahlinya yang berkompeten pada PT Antesena Geosurvey Indonesia.
Anda bisa menggunakan jasa survei mikroseismik dari PT Antesena Geosurvey Indonesia yang telah lama berkiprah dan berpengalaman di dunia geologi. Sudah banyak proyek yang ditangani oleh perusahaan profesional ini. Segera hubungi perusahaan ini untuk membantu dalam kelancaran bisnis anda yang membutuhkan spesialisasi ini. Tunggu apa lagi hubungi segera ke:
Antesena Geosurvey
Alamat : Ruko Commpark, Jl. Raya Kota Wisata, Limus Nunggal, Bogor, Jawa Barat 16820
Email : marketing@antesena-geosurvey.com
Telepon : 0878-3155-1499
Semoga bermanfaat ya !